Sebagai manusia yang punya hati, kita kadang dihadapkan pada perasaan
tidak berharga. Rasa ini bisa muncul karena berbagai hal. Ia bisa
disebabkan oleh kegagalan, atau ketika kita merasa gak punya apa-apa.
Itu semua bisa membuat kita merana. Nah, biar bangkit dari perasaan gak
berguna, ada beberapa hal yang patut kita genggam dalam semangat sebagai
berikut :
1. Ingatlah Bahwa Takdir yang Kita Miliki Tidak Layak Dibandingkan
Terlepas
dari apa yang dimiliki, kita semua adalah manusia yang sudah memiliki
garis hidupnya masing-masing. Tidak adil rasanya jika hanya
membandingkan hasil yang didapat, tanpa pernah tahu proses macam apa
yang dilalui dibaliknya. Membandingkan takdir kita dengan jalan hidup
orang lain hanya akan memperdalam rasa kecewa dan ketidakpuasan.
2. Kegagalan Justru Jadi Bukti Bahwa Kita Sudah Berani Mencoba
Kegagalan
adalah bukti bahwa kita sudah berani mencoba berbuat sesuatu. Saat
sedang dihadapkan pada kegagalan, cobalah yakinkan diri sendiri bahwa
tidak berhasilnya diri kita saat ini justru akan membuka pintu
kesempatan yang lain. Alih-alih merasa terpuruk, kita harus merasa
bangga karena kini gagal. Kalau gak pernah gagal artinya kita juga gak
pernah mencoba apapun dalam hidup.
3. Ketakutan Itu Kadang Cuma Ada Di Pikiran kita Saja
Pikiran
kita terkadang bisa sangat menipu, terlebih pikiran-pikiran yang
negatif. Seringkali, apa yang kita cemaskan itu sebenarnya gak nyata;
semua cuma ada di pikiran kita saja. Daripada menghabiskan energi untuk
memikirkan hal negatif yang belum tentu nyata adanya, kenapa kita tidak
melawan ketakutan dan memberanikan diri menghadapi kenyataan.
4. Tanpa Disadari, Kita Sudah Memiliki Lebih Dari Apa yang Kita Butuhkan
Belajarlah
bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini. Ketika kita merasa
orang lain mempunyai apa yang gak kita miliki, kenapa gak berpikir bahwa
kita memiliki apa yang gak dimiliki orang lain. Saat kita mengeluh
pekerjaan kita membosankan, ingatlah di luar sana ada orang yang rela
menukarkan apapun agar bisa memiliki profesi yang sedang kita lakoni.
Waktu kita merasa pencapaian kita kurang memuaskan, ingatlah orang-orang
yang bahkan belum tahu apa yang harus ia capai dalam hidup.
Tiap
orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan, percayalah
bahwa Tuhan sudah menyediakan segala yang kita butuhkan. Yang perlu kita
lakukan adalah menyadari dan mensyukurinya.
5. Hanya Berfokus Pada Kekurangan Sama Saja Dengan Membunuh Diri kita Pelan-Pelan
Kebanyakan
orang yang merasa dirinya gagal dan gak berguna itu melupakan satu hal
yang penting : kita juga punya banyak kelebihan. Tuhan telah menciptakan
manusia secara unik dengan talentanya masing-masing. Ketika kita merasa
gak berguna karena gagal melakukan sesuatu, percayalah masih banyak hal
lain yang bisa kita lakukan dengan baik.
6. Kita Hidup Saat Ini, Bukan Kemarin Atau Nanti
Ketika
kita merasa terpuruk karena hal-hal yang kita lakukan di masa lalu,
atau karena kita merasa takut dengan masa depan, ingatlah satu hal :
kita hidup pada saat ini. Masa lalu adalah bab yang gak bisa kita ubah
lagi, betapapun besar kita menyesalinya. Sementara, masa depan adalah
misteri; ia gak akan bisa menjadi lebih baik kalo kita gak berubah. Satu
hal yang harus kita lakukan untuk menyongsong anak tangga kehidupan
selanjutnya adalah menerima keadaan sekarang. Berdamailah dengan diri
kita, dan syukuri apa yang ada pada diri kita. Dengan begitu, barulah
perjalanan kita ke depan bisa lebih tentram, memuaskan, dan bermanfaat.
7. Sekuat Apapun Berusaha, Ada Hal-Hal yang Memang Tidak Bisa Kita Ubah
Masalah
dan cobaan yang datang pada kita punya tujuan untuk mengubah menjadi
pribadi yang lebih baik. Kita bisa mengendalikan bagaimana cara kita
bertindak menghadapi suatu masalah. Kita bisa mengendalikan diri untuk
memulai kebiasaan-kebiasaan yang bisa menjadikan orang yang lebih baik.
Tetapi kita juga harus menyadari bahwa ada hal-hal yang memang tidak
bisa diubah. Masa lalu contohnya. Masa lalu memang jadi hal yang harus
diterima. Ia sudah lewat, tapi kita bisa mengubah diri saat ini untuk
mejadikan hari esok lebih baik.
8. Yakinilah Bahwa Setiap Keberadaan Selalu Mempunyai Makna
Lalat
punya peran sebagai pengurai benda-benda organik yang membusuk. Kumbang
bermanfaat untuk membantu penyerbukan pada bunga. Bahkan, debu pun
memiliki peran untuk menurunkan titik hujan. Sebagai manusia, hidup kita
pun punya tujuannya sendiri. Jangan pernah merasa bahwa kita itu gak
punya makna, karena menjadi bermakna itu bisa datang dengan berbagai
cara.
9. Kita Bukanlah Orang yang Paling Merana. Masih Ada Kebaikan yang Bisa Kita Sebarkan Pada Sesama
Saat
kita merasa gak berguna, sadarilah bahwa masih banyak orang yang gak
seberuntung diri kita. Mereka sedang berjuang dengan cara masing-masing.
Makanya, saat kita merasa kekurangan cinta, bagikanlah kebaikan. Dengan
memberi, kita akan sadar bahwa sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita
syukuri dari dirimu. Ucapan terima kasih dan senyum tulus dari
orang-orang yang kita bantu akan membuka mata : sebenarnya kita gak
pernah kekurangan cinta.
10. Ketahuilan Bahwa Kita Adalah Insan yang Luar Biasa
Ya,
ini bukanlah perkataan yang mengada-ada. Kita memang pribadi yang luar
biasa dengan talenta dan keunikannya sendiri. Jadi, ingatlah sembila
poin di atas dan jangan sia-siakan diri kita untuk meratapi kegagalan
dan kekurangan. Kita bisa bangkit dengan kaki sendiri, melakukan banyak
hal dengan kelebihan yang kita punyai, dan menjadi lebih positif dengan
kebaikan yang kita sebarkan. Kita itu istimewa.
Diambil dari Mirza Wibisono
Tuesday, September 30, 2014
Tidak pernah ada orang dermawan jatuh miskin
Barangkali banyak orang menimbang-nimbang kalau ingin menyumbang. Namun, pemilik Grup Mayapada Dato Seri Tahir malah bersikap sebaliknya. Dia berderma tanpa beban.
Dia sangat percaya tidak ada orang jadi miskin atau pengusaha bangkrut lantaran rajin beramal. "Belum pernah saya dengar orang berbuat sosial lalu bangkrut," kata Tahir saat ditemui Selasa siang lalu di kantornya, lantai 1 Bank Mayapada, Menara Mayapada.
Dengan jas hitam dibiarkan terbuka, Tahir menjawab semua pertanyaan soal kegiatannya sebagai filantropis.
Sebagai orang serba berkecukupan, beramal itu sebuah kewajiban atau kebutuhan?
Bagi saya keharusan sebagai bagian dari ibadah saya.
Apa yang membuat Anda termotivasi untuk terus berderma?
Saya lahir di sebuah keluarga boleh dikatakan miskin karena orang tua saya pembuat becak dan menyewakan becak. Jadi kita terima setoran tiap hari dari penarik becak. Satu hari ada penarik becak tidak bayar setoran. Ibu saya mengomel. Penarik becak itu lalu melempar ibu saya pakai batu dan kepalanya bocor.
Waktu saya kecil, saya menyaksikan bagaimana orang nggak mampu itu tertindas. Saya merasa orang tua saya, termasuk keluarganya, diremehkan. Itu menjadi sebuah perasaan sangat mendalam. Satu hari kalau saya mampu, saya akan bela yang lemah. Sampai hari ini prinsip itu saya pegang teguh. Karena itu, saya berbuat sosial tidak ada beban.
Dua tahun lalu saya rapat di Medan. Besok pagi-pagi saya ke Singapura, putra saya balik ke Jakarta. Kita naik Alphard dan di setopan terakhir saya lihat anak perempuan jual koran, tapi tidak menuju mobil saya. Saya suruh sopir klakson supaya menarik perhatian dan dia datang. Pikiran saya sederhana. Saya keluar uang Rp 20 ribu supaya pagi itu dia dapat sarapan lumayan.
Masalahnya, dalam penerbangan saya ke Singapura, anak kecil itu terus mengganggu pikiran saya. Sampai Singapura saya segera telepon pemimpin cabang saya minta cari sopir tadi mengantar saya ke bandara. Lalu minta sopir tadi cari anak perempuan penjual koran itu. Saya pesan tolong kasihkan Rp 200 ribu supaya dia bisa beli satu pakaian layak.
Tiga jam kemudian pemimpin banag bernama Julianan telepon saya. Kita sudah ketemu anak kecil dan ibunya. Ternyata ayahnya baru meninggal sebulan lalu karena sakit. Sehingga dia terpaksa berjualan koran. Kalau begini, mulai sekarang tiap bulan kasih Rp 500 ribu. Anak itu jangan jual koran lagi dan mulai hari ini (dua tahun lalu) sampai lulus SMA saya bayarin.
Artinya, berbuat sosial itu tidak mengenal waktu dan tempat. Senin sampai Minggu, Januari hingga Desember, sampai Tuhan bilang setop. Itu prinsip hidup saya.
Apa pengalaman pertama paling berkesan membikin Anda berkomitmen akan terus berderma sampai akhir hidup saya?
Kita mengalami dua krisis, 1997 konglomerat di negara kita rontok dan 2008, konglomerat di Amerika jatuh. Artinya, Anda usaha 200 tahun bisa bangkrut. Tapi pernah nggak lihat ada orang berbuat baik bangkrut. Nggak pernah. Belum pernah saya dengar orang berbuat sosial lalu bangkrut.
Bill Gates tinggalkan Microsoft dan dia sudah keluarkan US$ 30 miliar, masih jadi orang terkaya. Artinya, pengusaha bisa bangkrut, sukses bisa jatuh, tapi orang berbuat amal tidak pernah bisa bangkrut.
Saya tidak percaya orang beramal Rp 100 ribu nanti bisa dapat Rp 500 ribu. Karmanya adalah bisa saya diberi kesehatan, keluarga kita harmonis, anak saya lebih mudah cari makan, anak-anak jadi orang baik semua.
Saya belum pernah dengar orang banyak beramal bisa bangkrut.
Apakah Anda punya kegiatan amal harian?
Saya takut nanti dianggap pamer. Artinya, beramal itu tidak henti-henti sampai Tuhan bilang setop. Selama Tuhan masih kasih kita napas, kita kerjakan terus semampu kita.
Sebagai filantropis, apa mimpi terbesar sudah Anda capai dan yang belum Anda raih?
Waktu saya bekerja sama dengan Bill Gates, duta besar Indonesia untuk UEA tanya saya hari ini Anda kehilangan uang, apa perasaan Anda? Saya bilang mimpi saya dari kecil ingin berbuat sesuatu dan hari ini tercapai. Itu karena begitu besarnya Tuhan sayang sama saya. Saya dikasih kesempatan untuk berbuat baik, kalau nggak saya akan berbuat jahat.
Kalau saya meninggal, saya ingin melihat anak-anak saya adalah orang baik, bermartabat, dan berkarakter. Kedua, saya mau melihat hidup rakyat Indonesia baik sedikit.
Apakah pernah ada tawaran masuk pemerintahan?
Nggak pernah. Saya bukan ahli birokrasi. Saya ini orang Surabaya pasaran, bukan keturunan keluarga ningrat elegan, saya mungkin nggak cocok di birokrasi. Saya adalah staf khusus di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Bagaimana ceritanya Anda bisa ikut menyumbang hingga US$ 100 juta?
Setahun lalu ada tamu datang dan dia bilang dia dari Bill Gates Foundation. Dia bilang ingin cari rekan dari Indonesia. Dia bersedia 70 persen untuk Indonesia dan sisanya untuk seluruh dunia. Setelah ngobrol-ngobrol saya setuju.
Dia kaget saya bilang bakal menyumbang US$ 100 juta dalam lima tahun. Sebulan kemudian Bill Gates menyurati saya dan setuju. Lalu April lalu kita tanda tangan kerja sama di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, disaksikan duta besar kita.
Dengan harta US$ 1,7 miliar dan menjadi orang terkaya nomor 12 di Indonesia dan 1.068 di dunia, apakah Anda puas dengan pencapaian ini?
Menurut saya, kekayaan itu tidak hanya tertuju pada deposito atau uang Anda pegang. Saya selalu percaya kekayaan itu ialah juga integritas, intelektualitas, kepribadian mulia, karakter baik, keluarga harmonis, kesehatan. Itu adalah satu kesatuan.
Kekayaan itu seperti sebuah senjata. Senjata di tangan orang baik untuk bela negara. Di tangan orang tidak baik buat merampok. Bukan pula soal jumlah kekayaan tapi bagaimana Anda memanfaatkan kekayaan itu dengan baik. Itulah seninya.
Apa kelebihan Anda miliki sehingga Anda bisa menjadi pengusaha sukses?
Saya orangnya super disiplin. Tiap hari saya bangun jam 5.30. Saya selesai baca 7-8 koran internasional dan domestik, Indonesia, Inggris, dan Mandarin, pukul 6.30. Selama 6.30-7.30 saya mulai merenungkan apa yang saya lakukan kemarin dan apa akan saya kerjakan hari ini. Jam 8 saya sudah keluar dari rumah.
Malam saya tidak keluar. Saya tidak ke klub malam, makan di restoran. Saya pulang dan makan bareng keluarga. Lalu jam 8 saya tonton televisi selama dua jam kemudian tidur. Hidup saya datar, saya super disiplin.
Kedua, waktu saya menang Enterpreneur of the Year 2011 dari Ernst and Young, saya bilang dalam pidato saya adalah pendaki gunung. Tidak ada gunung tidak berani saya daki. Saya mendaki dari satu pun cak ke puncak lainnya hingga Tuhan mengatakan saya harus berhenti.
Artinya tiap hari saya memperbaiki diri dengan membaca, bergaul, kerja sosial, dan beribadah. Saya ingin terus mencapai puncak lebih tinggi. Saya tidak pernah lengah.
Kalau waktu bisa diulang, Apa ingin Anda lakukan?
Saya akan berbuat lebih banyak untuk orang tua saya. Ada masa-masa kita bodoh dan terlewatkan, tapi Allah cipta manusia memang tidak ada yang sempurna. Di dalam ketidaksempurnaan itulah kita beribadah. Supaya kita sadar kesempurnaan itu milik Tuhan.Kalau saya sempurna, saya akan sombong, saya akan tidak tahu diri.
Waktu ke Sinabung, saya mau menangnis. Ternyata hidup saya di Jakarta sudah wah. Ternyata ada sebagian kelompok manusia di belahan pulau lain hidup mereka belum jelas,
tergantung bantuan.
Saya harus jadi orang tahu diri, tidak rakus, bersyukur. Kalau kita hidup dalam kemewahan, kita bisa lupa diri. Kita perlu kejadian mengingatkan kita.
Kalau dihidupkan kembali, saya tetap mau dilahirkan dari anak tukang becak. Saya bangga punya orang tua benar meski dia miskin. Saya tetap akan menikahi istri sekarang karena bagi saya dia adalah paling sempurna. Saya akan tetap menjalani hidup sama.
Ketika krisis 1998, banyak perusahaan bangkrut, namun Grup Mayapada berhasil bertahan dan sukses sampai sekarang. Apa resep khususnya?
Tidak ada resep khusus. Bukan karena kepintaran saya. Bank Mayapada waktu itu konservatif, kita tidak main valuta asing. Kita tidak kena imbas. Karena saya bodoh, saya diselamatkan.
Diambil dari : https://id.berita.yahoo.com/tidak-pernah-ada-orang-dermawan-jatuh-miskin-225748191.html
Dia sangat percaya tidak ada orang jadi miskin atau pengusaha bangkrut lantaran rajin beramal. "Belum pernah saya dengar orang berbuat sosial lalu bangkrut," kata Tahir saat ditemui Selasa siang lalu di kantornya, lantai 1 Bank Mayapada, Menara Mayapada.
Dengan jas hitam dibiarkan terbuka, Tahir menjawab semua pertanyaan soal kegiatannya sebagai filantropis.
Sebagai orang serba berkecukupan, beramal itu sebuah kewajiban atau kebutuhan?
Bagi saya keharusan sebagai bagian dari ibadah saya.
Apa yang membuat Anda termotivasi untuk terus berderma?
Saya lahir di sebuah keluarga boleh dikatakan miskin karena orang tua saya pembuat becak dan menyewakan becak. Jadi kita terima setoran tiap hari dari penarik becak. Satu hari ada penarik becak tidak bayar setoran. Ibu saya mengomel. Penarik becak itu lalu melempar ibu saya pakai batu dan kepalanya bocor.
Waktu saya kecil, saya menyaksikan bagaimana orang nggak mampu itu tertindas. Saya merasa orang tua saya, termasuk keluarganya, diremehkan. Itu menjadi sebuah perasaan sangat mendalam. Satu hari kalau saya mampu, saya akan bela yang lemah. Sampai hari ini prinsip itu saya pegang teguh. Karena itu, saya berbuat sosial tidak ada beban.
Dua tahun lalu saya rapat di Medan. Besok pagi-pagi saya ke Singapura, putra saya balik ke Jakarta. Kita naik Alphard dan di setopan terakhir saya lihat anak perempuan jual koran, tapi tidak menuju mobil saya. Saya suruh sopir klakson supaya menarik perhatian dan dia datang. Pikiran saya sederhana. Saya keluar uang Rp 20 ribu supaya pagi itu dia dapat sarapan lumayan.
Masalahnya, dalam penerbangan saya ke Singapura, anak kecil itu terus mengganggu pikiran saya. Sampai Singapura saya segera telepon pemimpin cabang saya minta cari sopir tadi mengantar saya ke bandara. Lalu minta sopir tadi cari anak perempuan penjual koran itu. Saya pesan tolong kasihkan Rp 200 ribu supaya dia bisa beli satu pakaian layak.
Tiga jam kemudian pemimpin banag bernama Julianan telepon saya. Kita sudah ketemu anak kecil dan ibunya. Ternyata ayahnya baru meninggal sebulan lalu karena sakit. Sehingga dia terpaksa berjualan koran. Kalau begini, mulai sekarang tiap bulan kasih Rp 500 ribu. Anak itu jangan jual koran lagi dan mulai hari ini (dua tahun lalu) sampai lulus SMA saya bayarin.
Artinya, berbuat sosial itu tidak mengenal waktu dan tempat. Senin sampai Minggu, Januari hingga Desember, sampai Tuhan bilang setop. Itu prinsip hidup saya.
Apa pengalaman pertama paling berkesan membikin Anda berkomitmen akan terus berderma sampai akhir hidup saya?
Kita mengalami dua krisis, 1997 konglomerat di negara kita rontok dan 2008, konglomerat di Amerika jatuh. Artinya, Anda usaha 200 tahun bisa bangkrut. Tapi pernah nggak lihat ada orang berbuat baik bangkrut. Nggak pernah. Belum pernah saya dengar orang berbuat sosial lalu bangkrut.
Bill Gates tinggalkan Microsoft dan dia sudah keluarkan US$ 30 miliar, masih jadi orang terkaya. Artinya, pengusaha bisa bangkrut, sukses bisa jatuh, tapi orang berbuat amal tidak pernah bisa bangkrut.
Saya tidak percaya orang beramal Rp 100 ribu nanti bisa dapat Rp 500 ribu. Karmanya adalah bisa saya diberi kesehatan, keluarga kita harmonis, anak saya lebih mudah cari makan, anak-anak jadi orang baik semua.
Saya belum pernah dengar orang banyak beramal bisa bangkrut.
Apakah Anda punya kegiatan amal harian?
Saya takut nanti dianggap pamer. Artinya, beramal itu tidak henti-henti sampai Tuhan bilang setop. Selama Tuhan masih kasih kita napas, kita kerjakan terus semampu kita.
Sebagai filantropis, apa mimpi terbesar sudah Anda capai dan yang belum Anda raih?
Waktu saya bekerja sama dengan Bill Gates, duta besar Indonesia untuk UEA tanya saya hari ini Anda kehilangan uang, apa perasaan Anda? Saya bilang mimpi saya dari kecil ingin berbuat sesuatu dan hari ini tercapai. Itu karena begitu besarnya Tuhan sayang sama saya. Saya dikasih kesempatan untuk berbuat baik, kalau nggak saya akan berbuat jahat.
Kalau saya meninggal, saya ingin melihat anak-anak saya adalah orang baik, bermartabat, dan berkarakter. Kedua, saya mau melihat hidup rakyat Indonesia baik sedikit.
Apakah pernah ada tawaran masuk pemerintahan?
Nggak pernah. Saya bukan ahli birokrasi. Saya ini orang Surabaya pasaran, bukan keturunan keluarga ningrat elegan, saya mungkin nggak cocok di birokrasi. Saya adalah staf khusus di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat.
Bagaimana ceritanya Anda bisa ikut menyumbang hingga US$ 100 juta?
Setahun lalu ada tamu datang dan dia bilang dia dari Bill Gates Foundation. Dia bilang ingin cari rekan dari Indonesia. Dia bersedia 70 persen untuk Indonesia dan sisanya untuk seluruh dunia. Setelah ngobrol-ngobrol saya setuju.
Dia kaget saya bilang bakal menyumbang US$ 100 juta dalam lima tahun. Sebulan kemudian Bill Gates menyurati saya dan setuju. Lalu April lalu kita tanda tangan kerja sama di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, disaksikan duta besar kita.
Dengan harta US$ 1,7 miliar dan menjadi orang terkaya nomor 12 di Indonesia dan 1.068 di dunia, apakah Anda puas dengan pencapaian ini?
Menurut saya, kekayaan itu tidak hanya tertuju pada deposito atau uang Anda pegang. Saya selalu percaya kekayaan itu ialah juga integritas, intelektualitas, kepribadian mulia, karakter baik, keluarga harmonis, kesehatan. Itu adalah satu kesatuan.
Kekayaan itu seperti sebuah senjata. Senjata di tangan orang baik untuk bela negara. Di tangan orang tidak baik buat merampok. Bukan pula soal jumlah kekayaan tapi bagaimana Anda memanfaatkan kekayaan itu dengan baik. Itulah seninya.
Apa kelebihan Anda miliki sehingga Anda bisa menjadi pengusaha sukses?
Saya orangnya super disiplin. Tiap hari saya bangun jam 5.30. Saya selesai baca 7-8 koran internasional dan domestik, Indonesia, Inggris, dan Mandarin, pukul 6.30. Selama 6.30-7.30 saya mulai merenungkan apa yang saya lakukan kemarin dan apa akan saya kerjakan hari ini. Jam 8 saya sudah keluar dari rumah.
Malam saya tidak keluar. Saya tidak ke klub malam, makan di restoran. Saya pulang dan makan bareng keluarga. Lalu jam 8 saya tonton televisi selama dua jam kemudian tidur. Hidup saya datar, saya super disiplin.
Kedua, waktu saya menang Enterpreneur of the Year 2011 dari Ernst and Young, saya bilang dalam pidato saya adalah pendaki gunung. Tidak ada gunung tidak berani saya daki. Saya mendaki dari satu pun cak ke puncak lainnya hingga Tuhan mengatakan saya harus berhenti.
Artinya tiap hari saya memperbaiki diri dengan membaca, bergaul, kerja sosial, dan beribadah. Saya ingin terus mencapai puncak lebih tinggi. Saya tidak pernah lengah.
Kalau waktu bisa diulang, Apa ingin Anda lakukan?
Saya akan berbuat lebih banyak untuk orang tua saya. Ada masa-masa kita bodoh dan terlewatkan, tapi Allah cipta manusia memang tidak ada yang sempurna. Di dalam ketidaksempurnaan itulah kita beribadah. Supaya kita sadar kesempurnaan itu milik Tuhan.Kalau saya sempurna, saya akan sombong, saya akan tidak tahu diri.
Waktu ke Sinabung, saya mau menangnis. Ternyata hidup saya di Jakarta sudah wah. Ternyata ada sebagian kelompok manusia di belahan pulau lain hidup mereka belum jelas,
tergantung bantuan.
Saya harus jadi orang tahu diri, tidak rakus, bersyukur. Kalau kita hidup dalam kemewahan, kita bisa lupa diri. Kita perlu kejadian mengingatkan kita.
Kalau dihidupkan kembali, saya tetap mau dilahirkan dari anak tukang becak. Saya bangga punya orang tua benar meski dia miskin. Saya tetap akan menikahi istri sekarang karena bagi saya dia adalah paling sempurna. Saya akan tetap menjalani hidup sama.
Ketika krisis 1998, banyak perusahaan bangkrut, namun Grup Mayapada berhasil bertahan dan sukses sampai sekarang. Apa resep khususnya?
Tidak ada resep khusus. Bukan karena kepintaran saya. Bank Mayapada waktu itu konservatif, kita tidak main valuta asing. Kita tidak kena imbas. Karena saya bodoh, saya diselamatkan.
Diambil dari : https://id.berita.yahoo.com/tidak-pernah-ada-orang-dermawan-jatuh-miskin-225748191.html
Wednesday, September 24, 2014
7 Cara Agar Terhindar dari Stres dan Selalu Bahagia Sepanjang Hari
Kebahagiaan
bukan hanya sekadar perasaan emosional. Selama bertahun-tahun, penelti
menemukan fakta bahagia orang yang bahagia akan panjang umur dan hidup lebih
sehat.
Perasaan
sedih, cemas, atau kecewa seringkali membuat Anda merasa stres. Ketika stres,
tak jarang tubuh menjadi rentan terserang penyakit karena sistem imun menjadi
lemah.
Agar
perasaan tersebut hilang dan Anda bisa terus memiliki energi positif dalam
diri, tak ada salahnya Anda mencoba 7 cara untuk meningkatkan kebahagiaan diri
Anda seperti dikutip dari CNN, Selasa (23/09/2014).
1. Ubah perilaku
Perasaan
kecewa atau sedih yang sering Anda rasakan mungkin karena sifat pesimistis yang
dimiliki.
Penelitian di Harvard
University menemukan bahwa orang yang selalu optimis tidak hanya menjadikan
dirinya bahagia, 50% dari mereka pun tidak memiliki risiko penyakit jantung,
serangan jantung, atau stroke. Hal ini membuktikan bahwa dengan energi positif
yang dimiliki tentu akan memberikan perlindungan pada tubuh untuk melawan
penyakit kardiovaskular.
Peneliti pun melihat
orang yang tidak bahagia dengan orang optimis, ternyata mereka tiga kali lebih
berisiko untuk memiliki masalah kesehatan di usia mereka.
2. Belajar dari kebiasaan orang Denmark
Denmark
menjadi negara teratas di European Commission's 'Eurobarameter' untuk negara
terbaik dan paling bahagia setiap tahunnya sejak 1973.
Lalu, apa yang membuat
warga Denmark selalu merasa bahagia dengan kehidupan mereka? Ternyata ha-hal
seperti harapan hidup, produk domestik bruto, dan rendahnya angka korupsi
menjadi alasan kebahagiaan di negara ini. Namun, hal utama yang membuat warga
Denmark merasa bahagia menurut U.N. World Happiness Report adalah warga yang
ramah, kebebasan mereka untuk memilih, dan dukungan kuat dari sistem sosial.
3.
Bisa
membagi waktu
Warga Denmark dapat
membagi waktu dengan seimbang antara pekerjaan dan kehidupan mereka. Inilah
yang membuat tingkat kebahagiaan warga di sana meningkat. Jangan bekerja
berlebihan. Faktanya, rata-rata jam kerja dalam waktu seminggu di Denmark
adalah 33 jam. Hanya 2% dari warga Denmark yang bekerja lebih dari 40 jam dalam
seminggu.
Hampir 80% ibu di
Denmark pun kembali bekerja setelah melahirkan. Namun, mereka pintar membagi
waktu senggang untuk keluarga, teman, dan mengikuti kegiatan di komunitas.
4.
Tidak
bergantung pada gadget
Orang Denmark pun
tidak begitu ketergantungan dengan gadget. Mereka lebih memilih untuk melakukan
hal-hal yang dapat dikenang. Terlalu fokus memikirkan dan menggunakan
benda-benda seperti gadget, mobil, atau pakaian ternyata berhubungan dengan
stres yang akan dirasakan.
Peneliti menemukan
bahwa orang yang fokus dengan kegiatan yang akan dikenang oleh mereka seumur
hidup akan merasakan sensasi 'hidup' yang sebenarnya. Dengan melakukan hal
seperti ini pun akan membuat Anda secara mental lebih dekat dengan orang di
sekitar Anda, sehingga bisa merangsang perasaan bahagia pada diri Anda.
5.
Perbanyak
teman
Dengan bergaul dapat
membuat Anda menjadi lebih muda dari usia sebenarnya. Peneliti menunjukkan
bahwa dukungan sistem sosial dapat memendekkan telomere yang dimiliki. Telomere
adalah kromosom DNA yang mengindikasi usia Anda. Menurut para ahli, tidak memiliki
teman membuat hidup Anda menjadi lebih pendek.
Penelitian lain pun
menunjukkan bahwa perasaan kesepian menjadi faktor utama penyebab depresi,
masalah kesehatan, dan stres. Solusinya adalah setidaknya Anda harus memiliki
satu teman yang dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesehatan Anda.
6.
Jadi
volunteer dan beramal
Orang yang sering
menjadi volunteer ternyata lebih bahagia dengan hidupnya dibandingkan dengan
mereka yang tidak. United Nation pun pernah mendata salah satu alasan mengapa
warga Denmark bisa menjadi orang yang paling bahagia di dunia adalah karena 43%
secara teratur mengikuti kegiatan sosial di komunitas mereka.
Kebahagiaan dari
berbagi dengan sesama sangat cepat dirasakan. Penelitian yang dilakukan pada
tahun 2012, menunjukkan anak yang lebih senang memberi daripada menerima
memiliki perasaan yang lebih bahagia karena puas dengan diri yang mau berbagi
barang-barang miliknya.
Peneliti mengatakan,
sebenarnya semua orang memiliki rasa belas kasih. Dengan menunjukkan kebaikan,
menjadi volunteer, atau menyumbangkan uang Anda ternyata dapat meningkatkan
kebahagiaan dengan meningkatkan rasa toleransi dan citra diri.
7.
Tertawa
Peneliti menunjukkan
bahwa tertawa bukan hanya menjadi sinyal kebahagiaan. Tertawa pun bisa membuat
orang menjadi bahagia. Saat Anda tertawa, hormon stres akan berkurang dan
endorfin akan meningkat.
Tertawa pun sangat
baik untuk kesehatan jantung Anda. Studi menunjukkan hanya 8% dari pasien
jantung yang tertawa setiap hari. Mereka pun kerap mendapatkan serangan jantung
setiap tahunnya.
Studi pun menunjukkan
bahwa tubuh bisa membedakan antara tawa yang asli dan palsu. Namun, keduanya
tetap bisa meningkatkan kesehatan. Mau bahagia setiap hari? Yuk, mulai biasakan
untuk tertawa.
Subscribe to:
Posts (Atom)