~Ini adalah posting ulang dalam diskusi dengan salah satu sedhulur di SI ini tentang dasar teologis penentuan 5 waktu~
Kalo jawaban
simplenya ya krn memang spt itu perintah NYA. Tapi saya coba sharing
kan pengalaman spiritual saya. Ini berdasarkan apa yg saya alami
sendiri. Meskipun ada juga dalil (hukumnya), tapi yg saya sharingkan
lebih pada pengalaman spiritual pribadi.
Jadi shalat itu
waktunya ditentukan berdasarkan pergerakan 'Bumi vs Matahari' , dimana
di tiap-tiap titik posisi Bumi, kadar ENERGI yg diterima Bumi dan semua
mahluk di dalamnya akan berbeda.
Yg krusial adalah waktu Subuh
dan Maghrib, krn merupakan pergantian waktu antara Gelap-Terang (dan
sebaliknya). Dari 2 itu, yg paling krusial adalah Subuh, karena:
- terbitnya fajar adalah saat turunnya ENERGI utk beraktifitas
- fajar juga saat bangunnya manusia, dimana saat tidur JIWA manusia itu 'ditahan' oleh Allah (ini ada dalil hadist nya).
Sehingga menurut ajaran Rasul: “Shalat Subuh itu disaksikan malaikat....”
Sehingga teknisnya Subuh dipermudah, cukup 2 rakaat saja. Sementara
Maghrib yg merupakan ANTI-TESA nya, juga cukup 3 rakaat. Waktu lainnya
(Dzuhur, Ashar & Isya) semua dilakukan dalam 4 rakaat.
Dzuhur saat matahari tegak lurus bumi, secara BIOLOGIS, waktu inilah
metabolisme tubuh mencapai puncaknya. Krn itu distabilkan dgn shalat
Dzuhur.
Ashar adalah saat matahari condong menjelang terbenam,
secara FISIOLOGIS, ini adalah menjelang batas akhir waktu kerja, jadi
kembali distabilkan dnegan shalat Ashar.
Sementara Isya adalah pengantar istirahat malam.
Diluar shalat 5 waktu itu, sebelum RESMI turun perintah Shalat, ibadah
shalat yg dilakukan Rasul adalah TAHAJUD (Shalat Malam), karena Islam
adalah ajaran untuk kontemplasi. Sementara waktu malam, diatas jam 24.00
secara spiritual, frekuensi nya sangat baik secara KOSMIK. Nah...,
setelah perintah shalat 5 waktu turun, posisi TAHAJUD hanya sebagai
shalat sunah (tambahan).
Meskipun begitu, dari semua
shalat-shalat sunah yg ada, HANYA tahajud yg diperintahkan secara
gamblang dalam Quran. Ini menunjukkan pentingnya TAHAJUD sebagai media
kontemplasi dalam frekuensi kosmik tinggi.
Saya pribadi, dalam
perjalanan spiritual saya, beruntung bisa "Menangkap' level ENERGI yg
berbeda-beda dari 5 waktu shalat itu. Dan dalam perenungan saya, fungsi
utama shalat 5 waktu adalah sebagai ADJUSTMENT, dimana gelombang otak
selama seharian bergerak spt kurva 'Sinusoidal' (Naik-Turun) sebagai
dampak dari berbagai aktifitas yg kita lakukan. Sehingga shalat akan
meng-ADJUST gelombang otak kembali ke garis NORMAL... Sementara TAHAJUD,
adalah media kontemplasi diluar shalat 5 waktu itu...
Monday, August 05, 2013
Sunday, August 04, 2013
Apakah Anda Berpotensi menjadi Pemimpin?
Mari sejenak kita merenung sambil mencoba menjawab lima buah pertanyaan yang diajukan oleh Donald A.Laird, seorang psikolog, berikut ini :
1. Apakah anda mampu menegur tanpa menimbulkan kemarahan?
2. Apakah anda mampu menolak tanpa mengecilkan hati?
3. Apakah anda mampu tertawa bersama bila kelucuan itu menyangkut diri anda sendiri?
4. Apakah anda mampu memelihara semangat jika menghadapi suatu kegagalan?
5. Apakah anda mampu tenang jika harus menghadapi situasi darurat?
Pertanyaan di atas merupakan cara pengukuran yang sederhana untuk menilai apakah seseorang berpotensi untuk menjadi pemimpin. Apabila jawaban anda adalah "mampu" untuk semua pertanyaan di atas, maka anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Selamat!
1. Apakah anda mampu menegur tanpa menimbulkan kemarahan?
2. Apakah anda mampu menolak tanpa mengecilkan hati?
3. Apakah anda mampu tertawa bersama bila kelucuan itu menyangkut diri anda sendiri?
4. Apakah anda mampu memelihara semangat jika menghadapi suatu kegagalan?
5. Apakah anda mampu tenang jika harus menghadapi situasi darurat?
Pertanyaan di atas merupakan cara pengukuran yang sederhana untuk menilai apakah seseorang berpotensi untuk menjadi pemimpin. Apabila jawaban anda adalah "mampu" untuk semua pertanyaan di atas, maka anda mempunyai potensi untuk menjadi seorang pemimpin. Selamat!
Subscribe to:
Posts (Atom)